Jenis Konten Live Streaming yang Ditinggalkan

Di dunia digital yang terus berkembang, tren konten terus bergeser seiring perubahan selera dan preferensi penonton. Beberapa jenis konten live streaming yang dulu populer, kini sudah kehilangan pesonanya. Mari kita bahas beberapa jenis konten live streaming yang ditinggalkan:

Challenge

Dulu, tantangan atau challenge tertentu bisa dengan cepat menjadi viral. Tantangan seperti Ice Bucket Challenge, Mannequin Challenge, hingga Bottle Flip Challenge pernah menjadi tren dan diikuti banyak orang. Namun, seiring berjalannya waktu, penonton mulai merasa bosan dengan konten yang terlalu berlebihan atau kurang substansial. Tantangan yang terlalu ekstrem atau hanya mengejar popularitas sesaat kini kurang diminati. Beberapa tantangan populer juga ternyata membawa risiko kesehatan dan keselamatan yang tinggi, membuat sebagian audiens merasa khawatir.

Prank

Konten prank yang merendahkan atau melibatkan kekerasan fisik kehilangan popularitasnya. Penonton lebih suka konten yang menghibur tanpa merugikan orang lain atau melibatkan tindakan tidak etis. Konten prank yang berlebihan dapat berdampak negatif pada citra pembuat konten. Terlebih lagi, ada beberapa influencer prank yang menyusun skenario atau membuat konten settingan, sehingga membuat konten prank kehilangan banyak penggemar.

Video Reaction yang Tidak Otentik

Video reaction yang terlalu dibuat-buat atau tidak otentik mulai kehilangan daya tariknya. Penonton lebih menghargai reaksi yang jujur dan spontan, bukan hasil dari skrip atau adegan yang direncanakan sebelumnya. Keaslian menjadi kunci dalam menjaga daya tarik jenis konten ini. Walaupun demikian, beberapa influencer masih mempertahankan tema reaksi video namun dikemas dengan efek visual menarik. Meski mampu mempertahankan penonton, namun cakupan audiensnya tidak lagi sebesar sebelumnya.

Kamu bisa jadi agen Poppo Live dengan pengalaman terbaik disini!

Pelajari juga kebijakan agen sebagai panduan kamu menjadi agen Poppo Live!

Daily Vlog yang Overshared

Tren vlog kehidupan sehari-hari, terutama yang terlalu berfokus pada kehidupan yang terlalu berlebihan, mulai kehilangan daya tariknya. Penonton kini lebih suka konten yang memberikan nilai tambah, ide kreatif, atau pengalaman yang unik. Minimnya aspek natural dalam daily vlog juga menurunkan minat penonton. Beberapa influencer sering kali mengada-ada keseruan atau drama di setiap video, yang terkesan dibuat-buat atau dibesar-besarkan.

Video Clickbait yang Tidak Sesuai Isi

Strategi clickbait, atau judul yang menarik perhatian namun tidak sesuai dengan isi konten, sudah tidak lagi efektif. Penonton semakin cerdas dalam memilih konten yang mereka konsumsi, dan judul yang mengecewakan dapat merugikan reputasi pembuat konten. Selain itu, teknik ini juga dapat menimbulkan kerugian bagi host, mulai dari kehilangan penggemar hingga mengalami ‘cancel culture’.

Semua Konten dengan Kualitas Audio dan Video Rendah

Dalam era di mana kualitas produksi semakin meningkat, konten dengan kualitas rendah dan tidak profesional sudah tidak bisa bersaing. Penonton lebih memilih konten yang memiliki produksi yang baik, baik dari segi visual, audio, maupun narasi.

Mengikuti perkembangan tren konten menjadi kunci untuk menjaga popularitas dan daya tarik suatu channel atau platform. Pembuat konten perlu terus beradaptasi dengan perubahan selera dan memahami keinginan penonton modern agar tetap relevan di dunia digital yang terus berubah. Jenis konten live streaming yang sudah kehilangan popularitas di atas sebaiknya dihindari karena sulit untuk mendapat perhatian dari audiens. Dengan memahami  jenis konten live streaming yang ditinggalkan, kamu dapat lebih adaptif dengan perubahan tren yang ada. Dapatkan tips dan informasi terkini dari Poppo Live hanya di poppoapp.com! Kamu juga dapat menghubungi representasi kami disini untuk pertanyaan lebih lanjut.